Transform Logo


SNV : Membangun Sinergi Untuk Ketahanan Pangan dan Gizi di Kabupaten Lombok Utara

agus      2018-05-09      KLIPING


Memberikan gizi itu penting dan yang penting sumber gizi itu”. Ungkap salah seorang peserta dalam diskusi antar stakeholder terkait ketersediaan pangan dan gizi di Kabupaten Lombok Utara yang dilaksanakan pada tanggal 25-26 april 2018 yang lalu.

Kegitan ini difasilitasi oleh lembaga Transform melalui program Voice for Change sebagai bentuk komitmen kerjasama pemerintah Netherlands bersama pemerintah Indonesia dalam mengurangi kemiskinan melalui peningkatan pendapatan dan peningkatan pelayanan dasar seperti perbaikan gizi dan ketahanan pangan masyarakat di daerah. Kegitan ini sebagai langkah awal program di tahun 2018 untuk membangun sinergi antar stakeholder terkait peta kondisi ketahanan pangan dan gizi yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan ini menghadirkan Bappeda KLU sebagai leader sektor dalam perencanaan pembangunan daerah. Dinas Ketahahan Pangan dan Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan. Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagaan. PKK Kabupaten, lima Kecamatan di KLU, Perwakinan pemerintah desa,  puskesmas kecamatan dan perwakilan kelompok masyarakat lainnya.

Dalam kesempatannya, Ibu Yuni Kurniati selaku sekretari BAPPEDA KLU menggambarkan kondisi perencanaan pembangunan daerah dalam penurunan angka kemiskinan dan perbaikan kualitas kesehatan masyarakat sebagai salah satu program prorietas daerah di tahun 2018. Pada tahun 2016, angka kemiskinan di KLU mencapai 33.21% dan berhasil turun menjadi 32.06% di tahun 2017. Keberhasilan ini sebagai bentuk keberhasilan bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat KLU dalam perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Penurunan kemiskinan bukan sebagai prestasi melaikan kewajiban pemerintah daerah untuk mensejaterakan seluruh penduduknya. Penduduk miskin tersebar di lima kecamatan yang ada di KLU, terutama pada wilayah-wilayah yang sebenarnya memiliki potensi sumberdaya alam. Seperti pada wilayah pinggiran hutan, pertanian lahan kering dan pesisir. Untuk itu, dalam berbagai kesempatan Bappeda selaku leadar sektor perencanaan pembangunan daerah tidak henti-hentinya untuk mengajak semua stakeholder untuk bekerja bersama dan berkolaborasi dalam meningkatkan sesejakteraan masayarakat di Kabupaten Lombok Utara.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam kesempatannya memaparkan kondisi ketersediaan pangan di tahun 2017. Dimana untuk produksi tanaman pangan secara produksi telah tercukupi. Bila dipadukan antara produksi beras yang tersedia sebanyak 39.930,95 ton  (standar penyusutan dari gabah menjadi beras 42%) dengan jumlah penduduk 216.563 jiwa (jumlah penduduk di tahun 2016 sebanyak 214.393 jiwa dan diasumsikan naik sebanyak 1% di tahun 2017), maka setiap kapita dapat terpenuhi sebanyak 184 Kg. Angka ini cukup tinggi bila dibandingkan dengan standar konsumsi beras nasional yang hanya 114 Kg per kapita.

Ada beberapa ancaman yang dapat menggu ketahanan pangan khususnya pada sektor pertanian yaitu diantaranya: Alih fungsi lahan pertanian untuk pembangunan fisik yang belum terkendali. Penggunaan pupuk an-organik dan pestisida yang melebihi standar baku budidaya. Pergantian komoditi dari komoditi pangan ke komoditi perkebunan

Untuk mengatasi berbagai ancaman tersebut ada beberapa solusi yang bisa dijadikan sebagai langkah kongkrit untuk mencegah kerawanan pangan di Kabupaten Lombok Utara yaitu diantaranya: Mengembangkan pertanian berkelanjutan berbasis rumah tangga, adanya regulasi atau PERDA tentang lahan lestarari (pertanian berkelanjutan). Pemanfaatan cetak sawah baru secara maksimal pada lahan kering. Penggunaan pupuk organik dan pestisida yang ramah lingkungan dan mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan produksi pertanian. Pembangunan embung/bendung dan irigasi tertutup di kantong-kantong pertanian lahan kering.

Dari sektor peternakan, ada beberapa jenis ternak yang dikembangkan oleh masyarakat diantaranya sapi, kerbau, kembing dan babi. Dalam rangka pencapain kecukupan pangan asal ikan, Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan KLU, terus melakukan berbagai program pengembangan kelautan dan perikanan. Salah satunya memalui pengembangan budidaya perikanan. Pada tahun 2017 tercatat produksi perikanan budidaya mencapai 113 ton.

Untuk perbaikan kualitas kesehatan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai program diantaranya penataan lingkungan bersih sehat (jambanisasi) Perbaikan sarana dan prasarana kesehatan di setiap puskesmas. Penempatan satu dokter di setiap desa, pengawalan secara intensif kesehatan ibu hamil dan anak terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (ASHAR). Perbaikan gizi keluarga, ibu dan anak dengan penyuluhan yang dipadukan dengan pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL).

Direktur Transform, Suyono melalui kesempatan ini menyapaikan bentuk-bentuk kolaborasi Transform dan SNV bersama pemerintah daerah untuk membangun komitmen bersama. Melaui pengembangan pembelajaran prektik cerdas dan pengawalan kebijakan dalam penanganan ketahanan pangan dan stunting.  #Gus

Share to:

Twitter Facebook Google+ Stumbleupon LinkedIn


Profil Lembaga

Pengalaman

Pengunjung

Flag Counter


MEMBAWA PERUBAHAN KEARAH YANG LEBIH BERMAKNA

© LEMBAGA TRANSFORM