LOTIM—Transform bekerÂjasama dengan UPTD Dikpora kecamatan Sikur dan Terara menyelenggarakan Roundtable Discussion tentang program green school. Kegiatan yang berlangsung Selasa kemarin (23/10) di aula UPTDTerara dan diikuli 35 oraÂng dari unsur pengawas, K3S, guru dan pihak kecamatan dan Kecamatan Sikur dan Terara. Hadir sebagai narasumber, Kabid Dikmen Dikpora Lombok Tunur Ir H Muhidin dan Kepala UPTD Dikpora Kecamatan SiÂkur Dra. Hj. Masnan. Sementara dari pihak Transform, diwakili oleh Manager LembaÂga Transform, Mukhtar. Dalam sambutannya, Mukhtar menyampaikan bahwa program green school sangat efektif dalam pembetukan sikap dan karakter siswa,untuk lebih peduli terhadap lingkungm sesuai konsep dasarÂnya, manajemen sekolah didoroÂng agar memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk mensinergikan kaidah-kaidah keseimbangan, nilai-nilai lingkungan kedalam seluruh aktivitas sekolah. \"Lingkungan sekolah menjadi wahana pembelajaran dan pembiasaan bagi seluruh siswa, untuk bersikap arif dan berpetilaku ramah lingkungan, melalui model pembelajaran yang aplikatif dan menyentuh keÂhidupan sehari-hari,\" katanya. Dalam proses pembelajaran, pengintegrasian sejumlah peÂlajaran yang terkait dengan liÂngkungan hidup, Sangat relevan jika konsep green school diimplementasikan melalui pendeÂkatan konsep PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Dalam pelaksanaanya program didesain melalui pengembangan modul pembelajaran, pelatihan guru kelas, fasilitasi penyusunan awig-awig sekolah, dukungan buku-buku tentang lingkungan yang mendukung mata pelajaran seperti biologi, science, dan IPS. Mukhtar menekankan penÂtingnya kesadaran guru kelas, yang merupakan komponen terÂpenting yang memiliki peranan terbesar dalam proses alih peÂngetahuan (transfer knowledge) kepada siswa. Namun demikian konsep pendidikan lingkungan pada sekolah tidak terlepas dari kebijakan pendidikan dan kuÂrikulum yang digunakan. Kegiatan roundtable discussion dimaksudkan untuk mendorong kebijakan pemerintah daerah (Dikpora Iotim), agar program green school menjadi gerakan bersama di semua Sekolah. Tujuan kegiatan ini yaitu, mensinergikan program pemerintah daerah dibidang pendidikan dengan program yang telah disusun oleh Lembaga Transform. Mukhtar bahkan mengÂidentifikasi instrumen pendukung yang menjadi kebutuhan untuk pengembangan program sekolah hijau di Kecamatan Terara dan Sikur. Sementara Kepala UPTD Sikur, Dra Hj Masnan mengatakan, green school yang telah dilaksanakan oleh Transform, dampaknya cukup besar, dirasaÂkan manfaatnya bagi peningkatan kapasitas guru dan sejumlah program pendukung yang diberiÂkan kepada sekolah-sekolah. Konsep green school yang dikembangkan sangat tepat dengan metode pembelajaran PAKEM,\" katanya. Dari sini, guru-guru dapat menimba ilmu, meningkatÂkan pengetahuan dan keteramÂpilan dalam mengolah sampah kertas menjadi bahan yang bermanfaat, melalui sejumlah pelatihan yang telah dilakukan maupun dukungan dari majalah yang dikirimkan pada sekolah. Sejumlah program pendukung lainnya juga dikatakan sangat membantu sekolah seperti, penataan taman sekolah, apotik hidup, dukungan bak sampah dan sarana cuci tangan. \"DuÂkungan tersebut langsung terasa manfaatnya,\" katanya. Selain itu penyusunan awig-awig sekolah yang telah difasiÂlitasi olehTransform, juga langÂsung diterapkan. Terbukti warga belajar mentaati dan suasana lingkungan sekolah menjadi bersih. \"Kedepan, program ini harus kita dukung dan dana BOS dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan progÂram green school,\" lanjutnya. Kabid Damen Dikpora Lombok Timur Ir H Muhidin saat dikonÂfirmasi Radar Lombok mengataÂkan sangat mendukung program yang dilaksanakan Transform yang bekerjasama dengan PT Sadana (Sampoerna Tbk), yang cukup memberikan perhatian baÂgi penataan lingkungan sekolah. “Inilah sesungguhnya yang kita inginkan, sesuai dengan wawasan mandala, dimana sekolah sebagai pusat belajar,\" jelasnya. Sebagai pusat belajar, sekolah hendaknya bagus, bersih, hijau, rindang, sehingga siswa tenang dan nyaman dalam belajar, guru betah di sekolah dap sebagainya. Bahkan diharapkan, dengan penataan lingkungan sekolah ini, dapat sebagai media belajar bagi siswa nantinya di sekolah. Dikatakannya, Dikpora Lotim tentu akan berupaya untuk menÂdorong program ini, sehingga dapat diterapkan ke seluruh seÂkolah di Lotim. Bahian program penataan lingkungan sekolah selama ini temasuk dalam pemÂbiayaan dan BOS. \"Namun tentu anggaran penggunaannya untuk ini harus proporsional, karena kecilnya anggaran BOS,\" jelasnya. Sehingga diharapkan pihak sekolah dapat menggunakan anggaran BOS sedikit demi seÂdikit sesuai porsi pengangÂgarannya. (lal/*)
Share to:
Twitter Facebook Google+ Stumbleupon LinkedIn