“Kegiatan ini sangat positif, mudah-mudahan acara seperti ini bisa di bawa secara Nasional, InsyaAllah” ungkap Bapak Drs. Asep Gunawan, MM,. Dirjen Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak, KEMNAKER RI
Suara tabuh gendang belek (kesenian music tradisonal suku sasak) terdengar meriah sebagai tanda dibukanya Festival Rumah Pintar 2018 di Lapangan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Acara yang digagas oleh PT HM Sampoerna bersama Lembaga Trasform NTB ini sebagai rangkaian kegiatan program rumah pintar 2018. Lembaga Transform bekerjasama dengan PT HM Sampoerna Tbk. telah menyelenggarakan program Rumah Pintar di 14 Desa di Kabupaten Lombok Timur. Lokasi program yakni Desa Padamara, Setanggor, Jantuk, Kabar, Rumbuk, Sukadana, Montong Baan, Sakra Selatan, Gelanggang, Bungtiang, Senyiur, Batu Putik, Sepapan dan Jerowaru. Tujuan program untuk memberikan layanan pendidikan tambahan kepada anak-anak usia 7 – 18 tahun (SD-SMU) yang dilaksanakan di luar waktu sekolah. Program tersebut dimaksudkan untuk menyediakan ruang belajar dan bermain yang produktif di luar waktu sekolah untuk menurunkan keterlibatan anak pada aktivitas di lahan dan prosessing tembakau.
Layanan program terdiri dari perpustakaan, kursus bahasa inggris, kursus komputer, bimbingan belajar matematika, olahraga, pengembangan kesenian tradisional (Terompong, Klentang Nunggal, Gendang Belek, Cungklik dan Tetongkek), seni tari, bela diri, renang, edu-games dan vocational program. Untuk memperlancar proses layanan didukung dengan sejumlah fasilitas seperti playground, peralatan edu-games, visual penunjang pembelajaran dan sejumlah peralatan permainan lainnya.
Kepala Hubungan Daerah & CSR Sampoerna, Ervin Laurence Pakpahan menjelaskan, ”Kami bersama mitra, baik LSM maupun pemasok, berkomitmen mencegah dan mengeliminasi praktik pekerja anak di Lombok. Oleh karena itu, melalui payung program tanggung jawab sosial perusahaan ’Sampoerna Untuk Indonesia’, kami mempersembahkan program Rumah Pintar untuk menyediakan ruang belajar dan bermain yang produktif bagi anak-anak di luar waktu sekolah,”
Pada tahun 2018, terdapat 22 Rumah Pintar di berbagai wilayah NTB. Dari jumlah tersebut, 8 Rumah Pintar bermitra dgn Koalisi Perempuan Indonesia dan 14 Rumah Pintar bermitra dengan Lembaga Transform. Kedua acara puncak dilaksanakan untuk menampilkan keterampilan anak-anak selama mengikuti kegiatan belajar di Rumah Pintar. Ajang tersebut diharapkan dapat memberi motivasi bagi anak-anak untuk secara aktif terlibat kegiatan yang sesuai dengan usianya.
Dalam kegiatan ini, sekitar 1000 anak yang terlibat menampilkan berbagai keterampilannya, mulai dari pidato berbahasa inggris, seni tari, beladiri, memainkan alat musik tradisional (terompong, klentang, cuklik, gamelan) memainkan permainan tradisional enggrang dan ulahop secara bersama-sama. “dari hasil evaluasi yang kami lakukan, program ini telah mampu mengubah kebiasaan anak dalam keterlibatan prosesing tembakau dari 63% turun menjadi 19% anak terlibat” ujar Suyono, Direktur Transform.
Dalam kesempatan ini hadir pula Bapak Drs. Asep Gunawan, MM., selaku Dirjen Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak, KEMNAKER RI, ECLT Indonesia, Kapolsek Sakra, Dandim Sakra, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Lotim, PT. Sadhana Arifnusa, PT Aliance One Indosesia (AOI), Lembaga penggiat perlindungan perempuan dan anak serta seluruh Kepala Desa di 14 Desa Program Rumah Pintar 2018.
Dalam kesempatannya juga, Sekda Lotim, H. Rohman Furly, MM., mengapresiasi PT. HM Sampoerna yang sudah mendidik anak-anak di Lotim untuk mengasah bakatnya melalui program rumah pintar, sehingga akan tercipta generasi-generasi yang unggul di Lotim. Harapan Pemda, program seperti ini bisa diteruskan dan di perluas ke desa-desa lainnya di Kab. Lombok Timur. #Gus
Lombok Timur, 28 Desember 2018
Share to:
Twitter Facebook Google+ Stumbleupon LinkedIn