Transform Gelar Pelatihan Pembuatan Makanan Olahan
admin
0000-00-00 KLIPING
LOTIM—Konsistensi Lembaga Swadaya Masyarakat (ISM) Transform NTB, untuk memberikan pendampingan pada masyarakat desa Montong Baan Selatan dalam membangun diri bagi kemajuan dan kemandiriannya terus dilakukan.
Rabu (16/5) lalu, lembaga ini menggelar pelatihan bagi ibu-ibu, yang tergabung dalam kelompok perajin makanan olahan, di dusun Lengaluh, desa setempat.
Pelatihan yang diberikan, hanya bersifat teknis dalam menjaga kualitas, rasa dan cara pengepakan dan dilakukan oleh pengusaha yang akan menampung produk mereka nantinya. Sedangkan dalam produksi dan olahan, kelompok ibu-ibu sudah cukup mahir. Sebab, pelatihan dalam pengolahan dan produksi, sudah dilakukan tiga bulan sebelumnya.
Direktur Transform NTB Mukhtar mengatakan, pihaknya mengbubungkan kelompok perajin ini dengan pengusaha. Sekrigus memberikan pelatihan dalam standarisasi produk.
Pengusaha akan memberikan standar dalam kualitas, ra¬sa dan pengepakan, sesuai yang diinginkan pengusaha dan pasar,\" katanya.
Dengan sistem ini, pasar akan langsung terbentuk. Sehingga perajin tidak lagi repot untuk mencari pemasaran bagi produk yang mereka hasikan.
Dijelaskan bahwa pengenalan dini telah dilakukan sejak tiga bular sebelumnya, bagi sekitar 35 ibu-ibu di wilayah tersebut. Dalam perjalanan selama tiga bulan, sekitar 10 orang bertahan dan menggeluti kerajinan pengolahan makananan ini, bagi penunjang aktifitas mereka sebagai petani dan buruh tani tembakau.
“Sasaran kami adalah petani dan buruh tani tembakau yang sebagian waktunya banyak tersita, paska panen tembakau. Sehingga untuk dapat terus beraktifitas, mereka harus diberikan kegiatan yang bersifat produktif, bagi peningkatan taraf hidup mereka,\" jelasnya lebih lanjut.
Setelah usaha kelompok ini jalan, mereka akan dihubungkan dengan koperasi, sebagai pendukung pemenuhan modal dan pengembangan usaha yang lebih besar nantinya.
Adapun jenis-jenis produk olahan yang dihasilkan antara lain, kacang besobo, yaitu kacang tanah yang dibungkus tepung terigu dan digoreng. Kemudian krepek tempe gurih manis pedas, kacang asin dan krepek ubi jalar ungu.
Ibu-ibu ini terlihat sudah cukup mahir dalam produksi, demikian juga dalam menjaga bentuk atau kualitas dan pengepakan. Meski pelatihan ini hanya diberikan dalam beberapa jam. Sehingga produk yang mereka hasilkan diyakini akan siap bersaing dengan produk makanan dari luar daerah sekalipun.
Adapun peralatan pendukung yang butuhkan dalam usaha ini seperti mesin penggiling dan steller, dihibahkan oleh Transform kepada anggota kelompok ini. Sedangkan bahan baku seperti terigu, ubi, kacang dan tempe, sepenuhnya diusahakan anggota kelompok. Kelompo kini tentu akan menjadi pilot project, bagi daerah lainnya kelak bila dapat langgeng dan berhasil. Karena itu, Transform akan terus
melakukan pendampingan, hingga Desember mendatang.
\"Program ini merupakan kerjasama lembaga Transform dengan PT HM Sarnpoerna Tbk, melalui program CSRnya,\" papar Mukhtar. Sebelumnya, lembaga ini telah memberikan pendampingan dalam bidang penyediaan sarana air bersih. Bahkan sejak setahun silam, juga telah merintis kelompok perajin inka, kerajinan bambu dan ternak belut.
Kepala ESDM Kabupaten Lombok Timur, H Atma Yakin, sebelumnya telah memberikan motivasi dan dorongan pada program pemberdayaan masyarakat Lombok Timur, oleh Transform. \"Saya berharap, hal sama dapat dikembangkan pada daerah lainnya, sebagai wujud pemberdayaan perempuan dan masyarakat Lotim,” ia berharap. (lal/*)
Share to:
Facebook
Google+
Stumbleupon
LinkedIn