Transform Launching Program Pemberdayaan Masyarakat
admin
0000-00-00 KLIPING
LOTIM—Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Transform NTB melaunching sekaligus seminar program pemberdayaan masyarakat, Kamis (6/9) kemarin di di Gedung Juang Selong. Acara launching diikuti sekitar 170 orang dari kelompok masyarakat dari 8 desa binaan Transform selama ini di kecamatan Sikur dan Terara. Juga diikuti camat, kades, Kadus, RT dan kepala sekolah dari sejumlah desa tersebut diatas. Dibuka oleh Bupati Lotim, HM Sukiman Azmi kegiatan ini juga dihadiri oleh Kadis ESDM Lotim, H Atma Yakin, Manager Department Contribution PT Sampoerna Tbk, Arief Triastika.
Bupati dalam sambutannya, memberikan apresiasi bagi upaya yang telah dilakukan Transform bersama PT Sampoerna selama ini, yang telah memberikan sentuhan dan konstribusi pada masyarakat berupa pemberdayaan masyarakat melalui kelompok, mulai dari pelatihan, pembinaan dan pendampingan, sampai pada pembentukan sistem dan regulasi yang diperlukan bagi eksistensi kelompok. \"Apa yang dihasilkan melalui program yang telah dilaksaakan Transform dan PT Sampoerna akan dapat memberikan dampak jangka panjang, bilamana konsep ataupun sarana yang telah dibangun dapat dimanfaatkan dengan baik, serta dijaga dan pelihara bersama-sama oleh masyarakat,\" katanya. Melalui seminar in bupati berharap dapat menyatukan persepsi seluruh stake holder terkait tentang prograth pemberdayaan yang dilaksanakan. Sekaligus merumuskan hal-hal penting yang mesti dilakukan gum memperkuat pelaksanaan program tersebut kedepan. Dalam kesempatan itu, bupati memberikan piagam penghargaan kepada Direktur Transform, Drs Suyono dan, Manager Departement Contribution PT HM Sampoerna Arief Triastika. Atas komitmen kedua lembaga ini dalam membangun masyarakat Lotim selama ini. Dalam kesempatan ini Lembaga Transform NTB juga turut memberikan penghargaan berupa piagam kepada PT Sadana Arifnusa.
Sementara itu, direktur Transform NTB, Drs Suyono dalam sambutannya memaparkan, bahwa lembaga Transform yang didukung oleh PT HM Sampoerna Tbk, telah melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di Lombok Timur sejak tahun 2009, yang dimulai dari desa terpencil Jeringo dan Sambelia. Tahun 2012 ini, Transform fokus di kecamatan Sikur dan Terara, bagi pembinaan potensi kelornpok kerajinan yang ada di 8 desa di dua kecamatan tersebut. \"Selama 3 tahun, Tranform telah mampu memberikan manfaat kepada sebanyak 1.200 KK dan 6o sekolah di kecamatan Sikur dan Terara,\" katanya. Bahkan sejak September tahun ini, mulai melaksanakan program di desa Sukadana, Rarang Selatan dan Lando. Fokus pengembangan pada usaha-usaha altematif masyarakat, dengan asumsi dasar bahwa di Lotim pernahbedaya dengan hasil-hasil kerajinan, namun saat ini situasinya sedang tidak bergairah. \"Karena itu kami akan terus berupaya melakukan pembinaan, bahkan sampai pada diben¬tuknya koperasi Murah Hati di kecamatan Sikur, yang diharapkan sebagai salah satu pemicu untuk menggerakkan sektor tersebut menjadi dinamis,\" jelasnya.
Pembinaan kelompok perajin telah dilakukan Transform bagi masyarakat Darmasari, Semaya, Montong Baan Selatan, Sukadana, Raiang, Rarang Selatan dan Lando.
Kadis ESDM Lotim, Alma Y¬kin dalam hal ini sebagai pemateri memaparkan bahwa ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh kelompok perajin dalam memproduksi suatu barang. Pertama hams memahami produk yang dihasilkan, persoalan modal, uang tunai dan inovasi. \"Agar dapat eksis, keempat faktor ini harus diperhatikan dan keempat faktor ini akan saling menopang satu dengan lainnya,\" papar Alma Yakin.
Akademisi dari Unram, I Gusti Lanang Parta Tanaya pada paparannya mengulas tentang relevansi usaha kecil bagi solusi penyerapan tenaga kerja di desa. \"Industri kecil terbukti mampu memberikan konstribusi terbesar dalam mengurangi tingkat pengangguran. Bahkan industri kecil juga berkonstribusi pada pemanfaatan bahan baku lokal, terutama bambu dan bahan baku lainnya yang banyak dite¬mui di desa serta dengan harga sangat murah,\" paparnya.
Ia juga memaparkan bahwa sistem berkelompok seperti yang telah dibentuk Transform, merupakan langkah terbaik Sebab usaha kelompok terbukti lebih baik dalam pemasaran, dibanding usaha perorangan. Tinggal bagaimana membangun regulasi dan sistem dalam usaha kelom¬pok ini, dalam memperkuat tatanan distribusi produk dan pemasaran sebagai proses akhir dari produk yang dihasilkan.
\"Jika semua tertata dengan baik, tinggal bagaimana mengatur dsain agar tidak monoton dan hal inilah yang masih merupakan kelemahan pada kelompok perajin dan industry kecil kita, sehingga suit bersaing dengan produk-produk dari luar,\" paparnya. (lal/*)
Share to:
Facebook
Google+
Stumbleupon
LinkedIn